GUNUNG API AKTIF
Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal.Sebuah gunung biasanya terbentuk dari gerakan tektonik lempeng, gerakan orogenik atau gerakan epeirogenik. Pegunungan merupakan kumpulan atau barisan gunung.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
* Aliran lava.
* Letusan gunung berapi.
* Aliran lumpur.
* Abu.
* Kebakaran hutan.
* Gas beracun.
* Gelombang tsunami.
* Gempa bumi.
level I atau aktif normal artinya berdasarkan pengamatan visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan. Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma, Level aktivitas dasar.
Level 2 atau waspada berarti ada peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya. Ada aktivitas apa pun bentuknya, Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal, Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya,Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal.
Di level 3 atau siaga, terjadi peningkatan pengamatan kawah secara visual, kegempaan dan metide lain yang saling mendukung. Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana, Peningkatan intensif kegiatan seismik, Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana, Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
level 4 atau awas, letusan awal mulai terjadi berupa abu/ asap. Hal ini akan diikuti letusan utama. Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana, Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap, Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam.
Ada 18 Gunung Berapi yang berstatus waspada :
1. Gunung Sinabung (Karo, Sumut)
2. Gunung Talang (Solok, Sumbar)
3. Gunung Kaba (Bengkulu)
4. Gunung Kerinci (Jambi)
5. Gunung Anak Krakatau (Lampung)
6. Gunung Papandayan (Garut, Jabar)
7. Gunung Slamet (Jateng)
8. Gunung Bromo (Jatim)
9. Gunung Semeru (Lumajang, Jatim)
10. Gunung Batur (Bali)
11. Gunung Rinjani (Lombok, NTB)
12. Gunung Sangeang Api (Bima, NTB)
13. Gunung Rokatenda (Flores, NTT)
14. Gunung Egon (Sikka, NTT)
15. Gunung Soputan (Minahasa Selatan, Sulut)
16. Gunung Lokon (Tomohon, Sulut)
17. Gunung Gamalama (Ternate, Maluku Utara)
18. Gunung Dukono (Halmahera Utara, Maluku Utara)
Ada 2 Gunung Berapi yang berstatus siaga
1. Gunung Karangetang (Sulut)
2. Gunung Ibu (Halmahera Barat, Maluku Utara)
Ada 1 Gunung bersatus awas dan kini telah meletus nov 2010, yakni Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.
Tinggi : 2.968 meter ( 9.737 kakai)
Type Gunung Api : A
Lokasi : Klaten, Boyolali, Magelang, Sleman
Koordinat: 7°32'30" LS 110°26'30" BT
Cat: Informasi diatas dapat berubah sewaktu-waktu.
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
* Aliran lava.
* Letusan gunung berapi.
* Aliran lumpur.
* Abu.
* Kebakaran hutan.
* Gas beracun.
* Gelombang tsunami.
* Gempa bumi.
Klasifikasi Gunung Berapi
vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya :- Gunung tipe A adalah gunung berapi yang pernah bererupsi sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
- Gunung berapi tipe B adalah gunung yang sesudah tahun 1600 tidak lagi mengalami erupsi.
- Gunung tipe C adalah gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, atau tidak ada catatan letusannya.
level I atau aktif normal artinya berdasarkan pengamatan visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak memperlihatkan adanya kelainan. Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma, Level aktivitas dasar.
Level 2 atau waspada berarti ada peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya. Ada aktivitas apa pun bentuknya, Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal, Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya,Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal.
Di level 3 atau siaga, terjadi peningkatan pengamatan kawah secara visual, kegempaan dan metide lain yang saling mendukung. Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana, Peningkatan intensif kegiatan seismik, Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana, Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu
level 4 atau awas, letusan awal mulai terjadi berupa abu/ asap. Hal ini akan diikuti letusan utama. Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana, Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap, Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam.
Ada 18 Gunung Berapi yang berstatus waspada :
1. Gunung Sinabung (Karo, Sumut)
2. Gunung Talang (Solok, Sumbar)
3. Gunung Kaba (Bengkulu)
4. Gunung Kerinci (Jambi)
5. Gunung Anak Krakatau (Lampung)
6. Gunung Papandayan (Garut, Jabar)
7. Gunung Slamet (Jateng)
8. Gunung Bromo (Jatim)
9. Gunung Semeru (Lumajang, Jatim)
10. Gunung Batur (Bali)
11. Gunung Rinjani (Lombok, NTB)
12. Gunung Sangeang Api (Bima, NTB)
13. Gunung Rokatenda (Flores, NTT)
14. Gunung Egon (Sikka, NTT)
15. Gunung Soputan (Minahasa Selatan, Sulut)
16. Gunung Lokon (Tomohon, Sulut)
17. Gunung Gamalama (Ternate, Maluku Utara)
18. Gunung Dukono (Halmahera Utara, Maluku Utara)
Ada 2 Gunung Berapi yang berstatus siaga
1. Gunung Karangetang (Sulut)
2. Gunung Ibu (Halmahera Barat, Maluku Utara)
Ada 1 Gunung bersatus awas dan kini telah meletus nov 2010, yakni Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.
Tinggi : 2.968 meter ( 9.737 kakai)
Lokasi : Klaten, Boyolali, Magelang, Sleman
Koordinat: 7°32'30" LS 110°26'30" BT
Cat: Informasi diatas dapat berubah sewaktu-waktu.